Melihat Perekaman Sidik Jari dan Biometrik Jemaah di Asrama Haji Pondok Gede

By Admin

nusakini.com--Mulai musim haji tahun ini, Kementerian Agama melakukan perekaman sidik jari dan verifikasi data biometrik di 13 embarkasi. Hal ini tentu akan memudahkan dan mengurangi lamanya waktu antre di bandara. Lalu bagaimana realisasinya di lapangan? 

Tim Media Center Haji (MCH) Daker Makkah yang saat ini sedang berada di Asrama Haji Pondok Gede berkesempatan melihat secara langsung salah satu inovasi Kemenag tersebut saat kedatangan 393 calon jemaah haji Kloter 6 asal Kabupaten Serang Provinsi Banten, Rabu (18/07) malam. 

Menurut Sekretaris PPIH Embarkasi Pondok Gede, Tabrani, proses perekaman sidik jari dan verifikasi data biometrik memakan waktu sekitar 3-5 menit tiap jemaah. “Kondisi tangan yang berbeda tiap jemaah ternyata berpengaruh saat perekaman,” ungkapnya. 

Tangan yang terlalu basah atau kering, imbuhnya, cukup sulit direkam. “Terutama jemaah lanjut usia, kadang perekaman harus dilakukan berkali-kali," jelasnya. “Kalau jemaah masih muda, proses perekaman dapat dilakukan lebih cepat,” sambungnya lagi. 

Inovasi ini merupakan hadiah kerajaan Saudi Arabia kepada bangsa Indonesia. Sebab, jemaah Indonesia dinilai pihak Saudi merupakan tamu Allah yang ramah-ramah di Saudi Arabia. Hal itu terungkap saat pertemuan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dengan delegasi Arab Saudi yang dipimpin Sulaiman Bin Abdul Azis Al Yahya pada akhir Mei lalu. 

Seperti yang diberitakan sebelumnya, kuota haji Indonesia tahun ini berjumlah 221 ribu, terdiri dari 204 ribu jemaah haji reguler dan 17 ribu jemaah haji khusus. Jemaah haji reguler akan diberangkatkan dalam dua gelombang.  

Gelombang pertama, jemaah diterbangkan menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah dalam rentang 13 hari, mulai 17 Juli kemarin hingga 29 Juli 2018. 

Sementara jemaah haji gelombang kedua akan diberangkatkan menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah. Proses pemberangkatannya berlangsung selama 17 hari, 30 Juli - 15 Agustus 2018.(p/ab)